Senin, April 28, 2008

jalan ini

sebuah jalan lebar melintas di hadapanku
namun kabut tebal mengaburkan pandanganku
sempat kuragu namun kuingin tetap berjalan
lalu ku mulai melangkah..

satu langkah,
dari balik kabut nampaklah sebuah lubang
namun kumencoba melompat melewatinya
hampir kuterjatuh
namun sebuah tangan meraihku

saat itu kutersadar,
sepasang kaki lagi turut menyokong langkahku
tidaklah lagi aku berjalan seorang diri
mengisi kekosongan di dalam hidupku

dua langkah,
dari balik kabut tampaklah jurang
kakiku licin, dan aku terjatuh
kumenatap ke atas, namun tak kutemukan siapapun disana
kumenatap di bawah, nampak dia tergulai lemah

kucoba meraihnya namun ku tak bisa
kabut semakin tebal menyelimutinya
menghilangkan dia dari pandanganku
sampai kuberlari meronta dari rongrongan takdir
menggapainya, dia yang telah terluka

kemudian ku meraihnya dan dia tersenyum
kebahagiaan memancar dari wajahnya
tiada sesal, tiada murka, hanya cinta
dan akupun membawanya naik, keluar dari jurang duka

tiga langkah,
tempat ku berpijak mendadak retak
akupun terjatuh kembali,
namun dia jatuh dibawahku melindungiku
aku terjatuh menimpanya

dia tetap tersenyum, namun menahan sakit yang amat sangat
berusaha berdiri sendiri namun tak mampu
kuraih dia dan kuangkat, namun lukanya sudah terlalu parah
dia terjatuh untuk melindungiku

hanya karena ia ingin bahagiakanku
hanya karena dia ingin supaya
ku dapat melanjutkan langkahku
langkah kami
bersama

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Halow!!!
wadow...
kok jadi melow?
buat sapa hayow?

katanya br belajar ber-puisi, nyatanya uda jago kayak ayam jagow.. wakakaka...

Bagus!!! Yang baca pasti terharuw, apalagi si dia yang ada dalam puisi ini.

Wish u luck, bro!!!

alidestroy mengatakan...

cie hari romantiss......
buat syapa tuch...??
(cinta laura mode on)