sebuah jalan lebar melintas di hadapanku
namun kabut tebal mengaburkan pandanganku
sempat kuragu namun kuingin tetap berjalan
lalu ku mulai melangkah..
satu langkah,
dari balik kabut nampaklah sebuah lubang
namun kumencoba melompat melewatinya
hampir kuterjatuh
namun sebuah tangan meraihku
saat itu kutersadar,
sepasang kaki lagi turut menyokong langkahku
tidaklah lagi aku berjalan seorang diri
mengisi kekosongan di dalam hidupku
dua langkah,
dari balik kabut tampaklah jurang
kakiku licin, dan aku terjatuh
kumenatap ke atas, namun tak kutemukan siapapun disana
kumenatap di bawah, nampak dia tergulai lemah
kucoba meraihnya namun ku tak bisa
kabut semakin tebal menyelimutinya
menghilangkan dia dari pandanganku
sampai kuberlari meronta dari rongrongan takdir
menggapainya, dia yang telah terluka
kemudian ku meraihnya dan dia tersenyum
kebahagiaan memancar dari wajahnya
tiada sesal, tiada murka, hanya cinta
dan akupun membawanya naik, keluar dari jurang duka
tiga langkah,
tempat ku berpijak mendadak retak
akupun terjatuh kembali,
namun dia jatuh dibawahku melindungiku
aku terjatuh menimpanya
dia tetap tersenyum, namun menahan sakit yang amat sangat
berusaha berdiri sendiri namun tak mampu
kuraih dia dan kuangkat, namun lukanya sudah terlalu parah
dia terjatuh untuk melindungiku
hanya karena ia ingin bahagiakanku
hanya karena dia ingin supaya
ku dapat melanjutkan langkahku
langkah kami
bersama
Senin, April 28, 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
2 komentar:
Halow!!!
wadow...
kok jadi melow?
buat sapa hayow?
katanya br belajar ber-puisi, nyatanya uda jago kayak ayam jagow.. wakakaka...
Bagus!!! Yang baca pasti terharuw, apalagi si dia yang ada dalam puisi ini.
Wish u luck, bro!!!
cie hari romantiss......
buat syapa tuch...??
(cinta laura mode on)
Posting Komentar